Time Machine
Cast :
– Im Yoona
– Krystal a.k.a Im Soo Jung (adik Yoona)
– Lee Donghae
– Choi Siwon
– Choi Minho
Author : DSH (@DesmiaNS)
Genre : Friendship & Romance
Rating : PG+15
Descripsi : annyeong~ author balik lagi dengan kisah YoonHae lainnya keke~ semoga kalian ngga bosen sama couplenya ya 😀 di FF ini author mengambil lebih banyak pemain dari sebelumnya jadi biar seru ya 😀 dan mungkin FF ini akan menjadi sequel 3-4 sama seperti yg sebelumnya jadi mohon kesabarannya 😀 oke tanpa banyak basa-basi lagi… Happy Reading all’-‘)/
“masih teringat didalam pikiranku saat kita duduk di bangku SMA dulu kita slalu bersama-sama, hingga banyak yg mengira bahwa kita pacaran padahal kenyataan yg ada we’re just friends. Aku slalu berharap bahwa apa yg dibilang orang-orang itu akan menjadi kenyataan suatu hari nanti, tapi kenyataannya aku justru kehilanganmu dan kita menjadi semakin jauh dari haraapanku tersebut… ku mohon give me a time machine……………”
Seoul, 25 Desember 2011
Author POV
Kumelihat pemandangan dari atas Namsan Tower kutelentangkan tubuhku untuk merasakan angin senja yg berhembus kencang menghantam tubuhku dan sekejab kupenjamkan mataku. Memory itu terlintas kembali, memory dimana kau dan aku menghabiskan waktu sehari-hari dengan tertawa. “aku merindukanmu Yoona…” ucapku lirih sambil membukan mataku perlahan-lahan dan kemudian memegang dadaku yg terasa sesak setiap kali memikirkan tentang dirinya. “permisi, apakah namamu Donghae?” ucap seorang Namja berkaca mata hitam yg berdandan sangat modis. “ne, nuguya?” ucap Donghae bingung. “kau tidak mengenaliku….” ucap lelaki itu sambil membuka kaca matanya “ini aku Choi Siwon temanmu saat kuliah?” ucap lelaki yg bernama Siwon itu dengan tersenyum.
“omo! Siwon-ssi! Lama sudah kita tak bertemu! Bagaimana kabarmu?” ucap Donghae dengan semangat sambil merangkul sahabatnya selama berada dikuliah dulu. “great! And how about you?” “i’m fine, kapan kau pulang ke Seoul tidak memberi tahuku?” ucap Donghae sambil melepas pelukkannya. “mianhae hae aku tidak bermaksud karena aku ingin memberi kejutan kepadamu, tadi aku datang kerumahmu dan pembantumu bilang kau pasti slalu berada di Namsam Tower setiap sore” “haha memang benar aku slalu kemari, tempat ini menjadi tempat favoritku untuk menenangkan diri sekarang” ucap Donghae menjelaskan kepada Siwon.
“hahaha aku tidak tau bahwa seorang photografer terkenal sepertimu memilih tempat seperti ini untuk menenangkan diri haha” ucap Siwon sambil merangkul pundak temannya itu sambil tertawa. “aiisshh tertawamu masih seperti dulu, slalu keras dan membuat telingaku sakit” ucap Donghae sambil melepas tangan Siwon dari pundaknya tersebut. “hey hey hey sekarang kau sudah berani bertindak belagu ya” ucap Siwon sambil mengerutkan dahinya, “hahaha mian mian aku hanya bercanda…” ucapku sambil menepuk pundaknya “oh iya apa yg membuatmy untuk kembali ke seoul won? Bukankah kau sedang sibuk-sibuknya menjadi direktur untuk kantor cabangmu di Amerika?” tanyak Donghae kepada Siwon.
Tiba-tiba muka Siwon yg tersenyum berubah menjadi sedih dan seketika menunduk, Donghae yg melihat reaksi itupun langsung penasaran “kenapa ekspresinya menjadi begitu?? Apakah aku sudah mengatakan hal yg salah? Atau jangan-jangan kantornya bangkrut! Omo tapi kurasa itu tidak akan mungkin…” batin Donghae dengan penuh tanya. Tiba-tiba Siwon bersuara dan berkata “Sebenarnya….. aku kemari untuk menemani tunanganku untuk berobat…” ucap Siwon dengan nada sedih. “mwo?? Kau sudah mempunyai tunangan! Kenapa kau tidak bilang kepadaku?” ucap Donghae kaget, “mian hae aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan ini darimu hanya saja waktu itu aku ingin acara pertunanganku berjalan dengan sederhana dan hanya mngundang kerabat dekat saja.” Jelas Siwon kepadaku.
“oh baiklah memang tunanganmu itu sakit apa?” “dia.. terkena kanker paru-paru…” ucap Siwon sambil meneteskan air mata dan berjalan menuju pinggiran pembatas Namsan tower dan menatap pemandangan diluar. “Siwon-ah mianhae aku tidak bermaksud untuk membuatmu bersedih” ucap Donghae mencoba untuk menghiburnya “aniya donghae-ah aku hanya sedih saja mengingat orang yg kucintai sakit keras seperti itu dan bisa saja suatu saat pergi begitu saja…” ucap Siwon sambil memegang kepalanya. “siwon-ah sudahlah lebih baik sekarang kau memberi dia dukungan untuk bertahan hidup” ucapku sambil mengelus punggungnya.
“kalo boleh kutau.. siapa nama tunanganmu Siwon-ah?” tanya Donghae penasaran. “namanya Yoona…” mendengar nama itupun aku sontak terkaget “apakah mungkin Yoona yg ini adalah…” “Im Yoona” ucap Donghae dengan pelan dan tak sadar. “omo! Darimana kau tau nama lengkapnya?” tanya Siwon yg kaget mendengar nama lengkap tunangannya tersebut di sebutkan oleh sahabatnya. “aniya aku hanya menebak saja…” ucap Donghae sambil menggaruk kepalanya yg sebenarnya tidak gatal dan memaksa untuk tersenyum kecil. “oh aku kira kau sudah mengenalnya…” “haha nama Yoona di korea ini banyak bukan? Jadi walaupun aku kenal dengannya bisa saja dia bukan Yoona yg aku kenal hehe” ucap Donghae dengan membuat lelucon. “kau benar donghae.. haha” ucap Siwon sambil tertawa.
“lebih baik kau jangan menangis lagi siwon-ah dan tersenyumlah untuknya” saran Donghae kepada Siwon. “kau benar Donghae-ah, ngomong-ngomong apakah kau ada acara hari ini?” tanya Siwon kepada Donghae “emb… sepertinya nanti malam aku akan melakukan memotret untuk sebuah majalah, wae ?” “oh sayang sekali … sejujurnya aku ingin mengajakmu untuk menjenguk tunanganku tersebut”. Ddek! Tiba-tiba Donghae terdiam dan berfikir “apakah aku lebih baik ikut dengan Siwon dan memastikan siapakah Yoona yg dimaksud oleh Siwon, apakah benar Yoona yg slalu menjadi bayang-bayang hidupku atau Yoona lainnya”.
“hello… Donghae-ah bagaimana?” “umb…eh?? baiklah nanti akan aku usahakan” ucapku dengan sedikit terbata-bata. “baiklah jika kau bisa segera hubungi aku ya, tadi aku sudah meninggalkan nomerku di pembantumu” jelas Siwon “ah ne tenang aku akan menghubungimu nanti…” ucap Donghae dan lalu Siwon berbalik untuk melangkah pergi untuk pulang tetapi sebelumnya dia membungkuk kepada Donghae dan Donghae pun ikut membungkuk.
Author POV end
Donghae POV
Tak berselang lama setelah Siwon pergi, aku pun juga pergi meninggalkan tempat tersebut karena hari yg sudah semakin gelap. Diperjalananku menuju ke kantorku, aku terus memikirkan tentang tunangan Siwon yg bernama Yoona. “apakah mungkin itu adalah kau yoong… jika benar itu kau, aku akan sangat bersedih karena kau ternyata sudah menjadi tunangan sahabatku dan parahnya lagi kau sedang mengidap sakit keras…oh tuhan tolong kumohon semoga bukan Yoona orang kucintai yg dimaksud oleh Siwon” batin Donghae sambil mengendarai mobilnya.
Sesampainya aku di studioku aku langsung bergegas menuju satu ruangan yg akan digunakan untuk pemotretanku. Saat aku membuka pintu tiba-tiba ada seseorang gadis yg menyapaku “oppa!” ucap gadis itu mengejutkanku. “omo! Ya Krys… kau sungguh mengagetkanku kau tau!” ucapku kesal karena kaget dengan perbuatan Krystal baru saja, “hehe mian oppa aku tidak bermaksud, umb… oppa apakah kau ada waktu sebentar?” tanya Krystal dengan malu-malu kepadaku.
“mianhae aku tidak bisa sekarang Krys, karena aku harus memotret, waeyo?” tanyaku penasaran kepada Krystal. “aniya~ ini bukan hal yg penting jadi tidak apa-apa, baiklah kalau begitu jika kau sudah ada waktu tolong hubungi aku ya oppa” ucap Krystal sambil menepuk bahuku dan meninggalkan tempat itu. “ada apa sebenarnya… ckck” gumamku melihat keanehan Krystal.
Setelah pertemuan singkatku dengan Krystal tadi, aku langsung masuk ke studio dan melakukan pekerjaanku sebagai seorang photografer.
Donghae POV end
At Seoul’s hospital
Siwon POV
“bagaimana keadaannya dokter?” tanyaku kepada seorang dokter yg baru saja selesai memeriksa tunanganku yaitu Yoona. “keadaannya sangat lemah… aku tidak yakin dia bisa bertahan lama” ucap Dokter itu sambil memegang pundak kananku. “apakah kau tidak bisa mengusahakan yg terbaik untuknya?” “saya sudah melakukan semua usaha yg saya bisa dan sama sekali belum ada kemajuan” ucap Dokter itu ikut prihatin. Siwon pun menundukkan kepalanya “saya tadi sudah memberi suntikan penenang kepadanya, jadi dia sedang istirahat lebih baik jangan mengganggunya dulu” “ah ne gangsahamnida” ucap Siwon sambil menunduk ke dokter itu dan kemudian Dokter itupun meninggalkan Siwon sendiri.
“Yoona~ kumohon bertahanlah demi aku….” ucapku lirih. “HYUNG!” teriak seseorang kepadaku “hey minho-ya jangan berteriak-teriak seperti itu! Kau tau ini adalah rumah sakit bukan.” Ucapku menasehati adikku tersebut. “bagaimana keadaan calon kakak iparku hyung?” ucap Minho sambil menatap kaca kecil yg ada di pintu, mendengar itupun aku kembali menunduk “tidak ada perubahan, keadaannya masih sama seperti sebelum-sebelumnya” ucapku lirih dan sedih. “oh hyung aku yakin dia pasti akan bisa bertahan” ucap Minho sambil merangkul pundakku mencoba untuk menenangkanku.
“ne… bagaimana keadaan eomma dan appa?” “mereka baik-baik saja, mereka menyuruhku untuk membawamu pulang untuk beristirahat karena kau belum istirahat sama sekali sejak pulang keSeoul” ucap Minho kepadaku. “oh… tolong kau bilang kepada Eomma dan appa bahwa aku baik-baik saja jadi tidak usah menyuruhku untuk beristirahat karena aku masih ingin menemaninya” ucapku kepada Minho. “oh my god hyung! Aku tidak tau bahwa cintamu kepada Yoona noona sebesar ini sampai kau rela tidak beristirahat demi menemaninya” ucap Minho kagum sambil menepuk tangannya.
“aku memang sangat mencintainya, tetapi…….” “tetapi apa Hyung?” “tetapi hatinya belum sepenuhnya untukku” ucapku dengan sedikit tersenyum dengan terpaksa. “mwo?? Dari mana kau tau hyung?” ucap Minho kaget sambil membelalakan matanya lebar-lebar “aku tau dari cara dia yg terus menatap buku album kenangan masa SMA nya dan dia hanya melihat kepada halaman itu-itu saja” “lalu kenapa kau bisa mengambil kesimpulan seperti itu?” tanya minho bingung. “karena aku melihat dia terus melihat ke foto seorang lelaki tetapi aku tidak pernah tau siapa lelaki itu dan bagaimana mukanya karena Yoona tidak memperbolehkanku untuk melihatnya” jelasku kepada adikku tersebut. “lalu kenapa Yoona mau menerima pertunangan itu jika dia tidak benar-benar mencintaimu?” ucap Minho semakin dalam “aiisshh kau ini terlalu banyak tanya, sudahlah intinya cintanya belum sepenuhnya untukku” ucapku sambil memegang kaca kecil yg ada di pintu itu dan menatap Yoona dengan penuh perasaan.
Siwon POV end
Disisi lain Yoona yg sedang tertidur itu pun sedang bermimpi tentang kenangan-kenangan lamanya…..
Yoona POV
Aku hanya bisa terbaring lemas dan setiap malamnya aku akan terus bermimpi tentang memory-memoryku dulu bersama dengan Sahabatku sekaligus orang yg sangat kucintai.
At My dream:
“YOONA! Cepat kemari!” teriak seorang namja tersebut kepadaku “sabar Donghae-ah, aku tidak bisa membawa cepat jika harus membawa 2 buah pop corn dan 2 buah minuman ini” keluhku kepada sahabatku Donghae. “aisshh kau manja sekali baru saja membawa seperti itu sudah mengeluh! Sini biar aku bawakan saja” ucap Donghae sambil mengambil 2 buah pop corn dan 2 buah minuman itu dari genggamanku. “hehe gangsahamnida Lee Donghae” ucapku sambil tersenyum genit kepadanya. “aissh aku tidak bisa marah kepadamu jika kau sudah tersenyum seperti itu” gerutu Donghae dengan pelan tetapi aku masih dapat mendengarnya.
“kau memang seharusnya tidak boleh marah kepadaku” ucapku dengan memalingkan tubuhku kebelakang menghadapnya “kau bisa mendengar ucapanku barusan?” “tentu! Apakah kau lupa hae bahwa pendengaranku ini sangat tajam? Keke” ucapku tertawa jahil kepadanya. “aiisshh” Gumam Donghae.
Sesampainya aku dan Donghae di kursi kami, kami pun langsung menghadap ke layar didalam bioskop tersebut. Kami menonton film horor, sebenarnya Donghae takut jika melihat film horor tetapi dia memaksa menonton karena paksaanku. Donghae memang tidak bisa menolak ajakkanku apalagi jika aku sudah memaksa hehe, sepanjang film tersebut Donghae hanya menutup mukanya dengan jaketnya sedangkan aku, aku justru tertawa. Aku tertawa karena melihat tingkah Donghae yg takut tersebut.
Saat film sudah selesai kami pun keluar dan memutuskan untuk pergi mencari makan dahulu karena ini memang sudah saatnya jam makan malam. “Donghae-ah apakah kau baik-baik saja?” ucapku khawatir melihat muka Donghae yg pucat pasif “gwenchanayo, lain kali jangan paksa aku untuk melihat film horor lagi!” ucap Donghae tegas tetapi justru terlihat lucu dimataku. “hahaha hae-ah kau itu lelaki tetapi kenapa malah takut melihat film horor yg seperti itu” ucapku tertawa sambil meremehkannya “itu terserah aku, selera orang berbeda-beda” ucap Donghae sambil mencubit pipiku “kyaa appo hae! Lepaskan!” teriakku kesakitan karena cubitan Donghae dan lalu diapun melepas cubitannya.|
“haha salah sendiri kau menertawakanku” ucap Donghae gembira karena melihatku kesakitan “habis kau lucu hae jika seperti itu” “kau ingin kucubit lagi” “aniya aniya sudah cukup, aku tidak mau lagi” ucapku sedikit menarik mundur tubuhku kesamping untuk menghindari cubitannya. “hahaha” donghae tertawa melihat reaksiku. Tak berselang lama pesananku dan Donghae pun datang, “silahkan ini 2 spagheti pesanan kalian” ucap pelayan yg membawa makanan pesanan kami. “ne gangsahamnida” ucapku sambil menundukkan mukaku sambil tersenyum “kalian pasangan yg cocok jadi silahkan menikmati makanan kalian” ucap Pelayan itu dengan tersenyum dan pergi meninggalkan kami.
Aku yg mendengar itupun kaget dan Donghae pun juga sepertinya kaget “dia orang kesekian yg mengatakan bahwa kita berpacaran” ucap Donghae kepadaku. “ah iya kau benar padahal kita hanya berteman hehe” ucapku yg sedikit berat untuk mengatakannya. “mari kita makan dan akan kuantar kau pulang” ucap Donghae sambil menyantap spaghetinya “bisakah waktu berhenti sekarang… aku masih ingin terus bersamanya….” batinku dalam hati sambil menatapnya sekilas dan lalu menyantap makananku.
Sesaat aku terbangun dari mimpiku dan membuka mataku perlahan-lahan walau sebenarnya masih berat “kenangan itu….” gumamku lirih lalu menutup mataku kembali untuk tertidur karena tubuhku masih lemas dan mataku sungguh sangat berat sekali.
Yoona POV end
Krystal POV
“Annyeonghaseyo~” sapaku dengan lembut kepada Siwon dan Minho yg sedang berada didepan pintu kamar kakakku Yoona. “oh annnyeong Krsytal-ssi” ucap Siwon tersenyum melihat kedatangan ku. “Siwon oppa, Minho oppa apakah kalian sudah lama menjaga kakakku disini?” tanyaku kepada kedua namja yg sedang berada dihadapanku tersebut. “kalau aku baru saja datang kemari, tetapi Hyung… dia sudah lama berada disini” jelas Minho kepadaku. “omo oppa, kau harus pulang untuk beristirahat… untuk masalah Eonni titipkan saja kepadaku karena eomma dan appa menyuruhku untuk menjaganya malam ini” jelasku kepada Siwon.
“tidak perlu krys… aku masih ingin menjaganya” ucap Siwon menolak permohonanku. “omo hyung kau tidak perlu khawatir lagi, lagipula kan sekarang sudah ada Krystal yg akan menjaganya jadi kau bisa tenang hyung” Jelas Minho membantuku “iya benar oppa, lagipula besok pagi kau bisa datang lagi kemari..” tambahku kepada Siwon. “baiklah kalau begitu aku akan pulang… Krystal aku titip kakakmu ini kepamu ya” ucap Siwon sambil membungkuk dan lalu pergi “ah kalau begitu Krystal-ssi aku juga ikut permisi sekarang…” ucap Minho sambil tersenyum malu kepadaku. “ne hati-hati oppa” ucapku sambil melambaikan tanganku kepada mereka.
Setelah mereka pergi, akupun masuk kedalam ruangan itu dan mengambil kursi untuk duduk disamping tempat tidur kakakku. “eonni mianhae… aku gagal untuk memberitahu Donghae oppa tentang keadaanmu yg sekarang…” ucapku sambil menggenggam tangan kakakku Yoona. “aku berjanji eonni besok aku akan segera memberitahunya dan membawanya kemari…” ucapku sambil sedikit meneteskan air mata “dan jika Siwon oppa bertanya, aku yg akan menjelaskan semuanya kepada oppa, jadi Eonni tenang saja ya….” ucapku lalu mencium punggung telapat tangan Yoona.
Flashback :
Beberapa hari sebelum Yoona kembali ke Seoul dia menelepon adiknya Krystal “Yobbseyo??” ucap Krystal sambil mengangkat teleponnya. “Krystal! Ini aku eonni!” ucap Yoona dengan sedikit lemas. “Eonni?? Oh Yoona eonni, aku sangat merindukanmu… kenapa kau meneleponku?” “apakah aku tidak boleh meneleponmu?” “aniya bukan begitu maksudku tetapi tumben saja kau menghubungiku malam-malam begini.” Jelas Krystal kepada Yoona.
“hahaha ngomong-ngomong bolehkah aku meminta bantuanmu?” pinta Yoona kepada Krystal “emb… boleh saja, memang bantuan apa eonni?” ucap Krystal penasaran. “bisakah kau…. membawa dong…hae… kepadaku saat aku pulang ke Seoul?” ucap Yoona sedikit terengah-engah karena sepertinya keadaannya mulai melemah. “eonni gwenchanayo?? Kenapa nadamu jadi seperti itu?? Apakah penyakitmu kambuh lagi??” tanyaku dengan khawatir mendengar nada bicara Eonniku tersebut. “kumohon beritahu… Donghae tentang kepulanganku dan…. bawa dia.. kepadaku suatu.. saat…” ucap Yoona yg semakin terengah-engah dan kemudian mematikan teleponnya “yobbseyo?? Yobbseyo?? Eonni! Eonni!” ucapku memanggil kakakku yg tiba-tiba memutuskan teleponnya.
“apakah terjadi sesuatu dengannya?? Baiklah eonni aku akan membawanya kepadamu!” ucapku dengan khawatir.
sesaat setelah telepon itu, Siwon memberitahuku bahwa Eonni jatuh sakit dan dia segera di pindahkan ke rumah sakit di Seoul. Dan aku beserta keluargaku pun menjemput Yoona di Bandara beberapa jam kemudian dan lalu membawanya ke rumah sakit dengan ambulan yg sudah disiapkan di bandara.
Krystal POV end
TBC
gimana FFnya? agak gaje dan banyak typonya ya? hehe maafin ya author kan juga hanya manusia biasa wkwk :p
oh iya untuk lanjutan FF ini author bakal share agak lama, soalnya author juga lagi sibuk hehe :p jangan lupa commentnya ya 😀 kalo ngga comment ngga author publish lanjutannya *maksa ._.v* wkwkwk